Agenda Utama Kunjungan Presiden Indonesia ke Qatar:
Isu Palestina dan Kerja Sama Ekonomi
Oleh: Ahmad Ridha
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman (Qatar News Agency)
Aljazeera Net - Tanggal 13 April 2025
Doha - Dalam apa yang digambarkan sebagai situasi luar biasa, Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengunjungi ibu kota Qatar, Doha, dari Kairo. Kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas hubungan bilateral dan berbagai masalah politik, ekonomi, dan budaya.
Kunjungan ini terjadi di tengah perkembangan regional dan internasional yang pesat, sehingga memberinya dimensi strategis, terutama karena mempertemukan dua negara yang memainkan peran penting dalam konteks regional dan internasional masing-masing. Hal ini juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan koordinasi pada isu-isu utama, memajukan kerja sama ekonomi ke cakrawala yang lebih luas, dan mengeksplorasi investasi serta pertukaran perdagangan antara kedua negara.
Kunjungan tersebut menyaksikan penandatanganan beberapa perjanjian dan nota kesepahaman baru di berbagai bidang, termasuk politik, budaya, infrastruktur, perumahan, energi terbarukan, ketahanan pangan, dan sektor penting lainnya.
Para pengamat meyakini kunjungan itu memiliki dimensi lain, terutama waktu dan pembahasannya mengenai sejumlah isu panas di kawasan itu, seperti masalah Palestina, perlunya gencatan senjata segera, dan memastikan akses tanpa hambatan bagi bantuan bagi penduduk Gaza yang terkepung.
Posisi yang Kokoh
Saad Al-Rumaihi, kepala Pusat Pers Qatar, mengatakan kedua pihak menunjukkan konsensus dalam visi dan posisi, khususnya mengenai upaya untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengintensifkan upaya untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.
Ia menekankan bahwa perjanjian ini mencerminkan komitmen bersama Doha dan Jakarta untuk mendukung perjuangan Palestina di forum internasional, khususnya tragedi kemanusiaan yang sedang dihadapi rakyat Palestina sebagai akibat dari agresi brutal Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Ia menambahkan bahwa Qatar dan Indonesia memiliki posisi tegas yang menyerukan gencatan senjata segera, memastikan akses bantuan tanpa hambatan, dan berupaya melindungi warga sipil, sesuai dengan hukum humaniter internasional.
Al-Rumaihi mengemukakan, pertemuan yang diadakan selama kunjungan tersebut membahas sejumlah isu utama, terutama peningkatan investasi Qatar di Indonesia, yang meliputi sektor energi, penerbangan, telekomunikasi, perbankan, dan perumahan, di samping tenaga kerja terampil yang berkontribusi dalam mendukung pasar tenaga kerja Qatar.
Dana Investasi
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengadakan pembicaraan resmi, di mana mereka sepakat untuk membentuk dana investasi bersama senilai $4 miliar, yang dibagi rata antara Negara Qatar dan Indonesia, menurut Kantor Berita Qatar (QNA).
Indonesia merupakan mitra dagang penting bagi Qatar. Perdagangan antara kedua negara telah tumbuh lebih dari 150% dalam beberapa tahun terakhir, mencapai sekitar QAR 3,2 miliar pada tahun 2022, dibandingkan dengan QAR 1,26 miliar pada tahun 2017.
Investasi Qatar di Indonesia juga mengalami pertumbuhan yang luar biasa sejak terjalinnya hubungan antara kedua negara, yang meluas hingga mencakup berbagai sektor seperti komunikasi, perbankan, dan energi. Beberapa perusahaan Indonesia berinvestasi di pasar Qatar melalui kemitraan dengan perusahaan Qatar di berbagai bidang.
Waktu yang Kritis
Penulis dan peneliti politik Dr. Khaled Mahmoud meyakini kunjungan tersebut sangat penting saat ini, mengingat konteks regional yang tegang, terutama mengingat agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap Gaza.
Ia menjelaskan bahwa Qatar sedang mencari mitra regional dan internasional yang memiliki pengaruh dan legitimasi, dan bahwa Indonesia merupakan mitra yang ideal, karena merupakan negara Muslim terbesar dalam hal populasi dan anggota aktif Organisasi Kerja Sama Islam.
Di bidang ekonomi, Dr. Khaled Mahmoud mengatakan kunjungan tersebut dilakukan pada saat yang kritis, ditandai oleh fluktuasi pasar global dan ancaman terhadap ketahanan pangan dan energi, yang mendorong kedua negara untuk memperluas kemitraan ekonomi mereka sebagai bentuk lindung nilai strategis.
Menurut Dr. Khalid, Indonesia tampak penting bagi Qatar sebagai negara Asia yang menjanjikan dengan pasar yang besar dan sumber daya alam yang kaya, sementara Qatar mewakili mitra keuangan dan investasi yang signifikan.
Menerapkan Tekanan
Dr. Khaled menunjuk pada langkah Indonesia, yang diumumkan beberapa hari lalu, untuk menerima pengungsi dari Gaza. Ia mengatakan hal ini mencerminkan keinginan Jakarta untuk memainkan peran berpengaruh dalam isu-isu Islam, tetapi pada saat yang sama, Jakarta menghadapi tantangan logistik dan diplomatik yang kompleks, mengingat tidak adanya pengakuan Indonesia terhadap Israel.
Ia menekankan bahwa Indonesia tetap berada dalam posisi unik untuk memberikan tekanan moral dan diplomatik terhadap negara penjajah, bekerja sama dengan negara-negara seperti Qatar dan Mesir, sehingga memperkuat posisinya sebagai kekuatan Islam yang berorientasi kemanusiaan.
Mengenai keterbukaan Qatar terhadap Asia, Dr. Khaled percaya bahwa pendekatan ini bukan lagi sekadar pilihan taktis, melainkan pilihan strategis jangka panjang.
Ia mengemukakan, Negara Qatar menyadari bahwa keseimbangan kekuatan ekonomi secara bertahap bergeser ke arah timur, dan karena itu berupaya mendiversifikasi kemitraannya di luar pasar tradisional, khususnya dengan negara-negara besar seperti Indonesia, India, dan China.
Ia menjelaskan bahwa Qatar mengadopsi kebijakan "keseimbangan cerdas," bekerja sama dengan semua kekuatan Asia tanpa bias, yang memberinya ruang gerak yang luas untuk bermanuver dan melakukan mediasi di panggung internasional. Ia menjelaskan bahwa kemitraan dengan negara-negara seperti Indonesia, yang memiliki pengaruh regional dan internasional, memungkinkan Qatar untuk memperkuat posisinya sebagai pemain yang independen dan seimbang dalam persamaan geopolitik global.
Qatar memainkan peran penting dalam mendukung pembangunan dan proyek kemanusiaan di Indonesia melalui investasinya dalam infrastruktur dan bantuan kemanusiaan yang disediakan melalui berbagai organisasi amal Qatar. Bantuan tersebut meliputi bantuan darurat bencana alam, pembangunan masjid, sekolah, dan pusat layanan multiguna, serta pengeboran sumur air bersih.(Kho)
Sumber: