Youtube Channel

About

Selamat datang di Blog Analis Palestina yang mengkhususkan diri pada opini, penerjemahan informasi dan analisa terkini terkait perkembangan yang terjadi di Palestina dan sekitarnya. Email: khalidmusholla@gmail.com

Sabtu, 23 Maret 2024

Jaringan Intelijen Israel Paling Berbahaya di Lebanon... Terlibat Dalam Pembunuhan Al-Arouri


Sebuah surat kabar Lebanon, Al-Akhbar membongkar detail jaringan intelijen paling berbahaya yang bekerja untuk Israel, disamping keterlibatannya dalam menentukan lokasi pembunuhan Wakil Kepala Biro Politik #Hamas, Saleh Al- #Arouri, dua pekan sebelum pembunuhannya. 


Al-Akhbar melaporkan bahwa jaringan intelijen tersebut terungkap secara kebetulan pada akhir Desember, ketika anggota rombongan pengawal Ketua Parlemen menjadi curiga terhadap sebuah mobil yang berkeliaran di sekitar kantor Ketua Parlemen di Ain al-Tineh, Beirut.


Al-Akhbar menjelaskan bahwa setelah mobil tersebut dihentikan, perangkat elektronik yang sangat canggih ditemukan di ponsel yang berisi lusinan video, menyerupai survei komprehensif di area tersebut.


Dilaporkan bahwa penumpang mobil itu diserahkan ke divisi Informasi Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon, untuk memulai investigasi yang membongkar kecurigaan adanya interaksi dengan Israel, dengan cara teknis yang belum pernah terjadi sebelumnya, dimana  terdakwa menerima $200,000 untuk menjalankan misi ini, jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kasus bekerja untuk kepentingan musuh.



Dua Ahli  Teknik Komputer dan Komunikasi


Dia melanjutkan: “Terdakwa dan satu orang lagi yang bekerja dengannya, keduanya adalah ahli di bidang teknik komputer dan komunikasi, untuk perusahaan Amerika yang palsu, yang kemungkinan besar merupakan kedok intelijen Israel, melakukan survei komprehensif di banyak area, termasuk Beirut dan daerah pinggiran daerah selatan


Surat kabar tersebut mengkonfirmasi bahwa kedua tahanan tersebut memberikan kepada Israel salinan persis dari daerah-daerah tersebut, termasuk jalan, gedung, nama toko, tempat parkir dan mobil, nomor platnya, dan wajah orang yang lewat. Dilaporkan bahwa 56 ribu foto berkualitas tinggi ditemukan di telepon salah satu tahanan.


Dilaporkan bahwa yang paling berbahaya adalah spionase tehnik  yang dilakukan oleh kedua tahanan itu, menggunakan peralatan sangat canggih yang dilengkapi dengan sistem frekuensi radio yang terhubung dengan penyedia layanan Internet dan alamat access points yang ada di rumah-rumah, lembaga, dan tempat umum, yang memfasilitasi menetapkan lokasi geografis si pengguna.



Terlibat Pembunuhan Al-Arouri


Al-Akhbar menjelaskan bahwa kedua tahanan itu mendapatkan nama setiap perangkat Wi-Fi di area yang disurvei, kata sandi, yang memungkinkan mereka menentukan lokasi pengguna telepon seluler setelah teleponnya terhubung ke penyedia layanan Internet.


Al-Akhbar menjelaskan bahwa penjajah, dalam perang yang berlangsung saat ini, menggunakan teknologi ini untuk menemukan lokasi para pejuang gerakanan perlawanan hanya dengan menghubungkan ponsel mereka ke jaringan Wi-Fi.


Ditambahkannya bahwa investigasi menunjukkan bahwa salah satu tahanan melakukan penyisiran di jalan di daerah pinggiran selatan, di seberang apartemen tempat wakil ketua gerakan Hamas, Sheikh Saleh Al-Arouri, dibunuh pada 2 Januari.


Al-Akhbar menulis bahwa survei atau penyisiran tersebut dilakukan sekitar dua pekan sebelum pembunuhan Al-Arouri. Meskipun kedua tahanan tersebut menyangkal di hadapan hakim penyelidik bahwa mereka mengetahui sebelumnya bahwa perusahaan yang menugaskan mereka bekerja adalah perusahaan Israel, mereka mengakui bahwa apa yang diminta dari mereka tidak ada hubungannya dengan kontrak yang dibuat dengan perusahaan untuk mengerjakan proyek pengembangan pariwisata virtual. 

Kedua tahanan tersebut mengakui bahwa data dan informasi yang mereka berikan kepada perusahaan bersifat sensitif, dan salah satu dari mereka mengatakan bahwa pekerjaan yang diminta dari mereka tidak mungkin kecuali untuk kepentingan badan intelijen, dan data yang keduanya berikan kepada perusahaan yang dipersepsikan sebagai perusahaan Amerika mungkin untuk membuat sistem pengawasan keamanan di semua wilayah, dan membuat siapa pun yang memilikinya mampu menemukan lokasi siapa pun yang diinginkan dan kapan saja.


Menurut surat kabar Al-Akhbar, para tahanan dirujuk ke hakim investigasi militer pertama, Fadi Sawan, yang menginterogasi mereka dan mengeluarkan dua surat perintah penangkapan awal terhadap mereka.


Al-Akhbar menjelaskan, perwakilan pemerintah di Pengadilan Militer Lebanon, Hakim Fadi Akiki, membenarkan bahwa para tahanan telah melakukan kejahatan spionase untuk kepentingan negara asing, disamping mendapatkan informasi yang harus dirahasiakan untuk menjamin keamanan. negara, dan merugikan keamanan nasional Lebanon, yang hukumannya setara dengan penjara kerja paksa seumur hidup.


(Diterbitkan di London, Arab 21/ 21 Mar 2024/ 22:06 - Sumber: https://bit.ly/3TvdFjx, diterjemahkan oleh Khalidmu)


Share: