Oleh: Saleh Awad
Tiba-tiba kita sadar bahwa kita memiliki laut dan koridor yang menjadi pintu gerbang dunia. Kita menjadi tahu bahwa kita dapat mempengaruhi perekonomian global dan menantang sistem internasional secara eksistensial ketika sistem tersebut bersikeras untuk mengusir kita dari lingkaran eksistensial. Tiba-tiba urgensi Laut Merah, Laut Arab, Selat Bab Al-Mandab, Selat Hormuz, dan Selat Gibraltar menjadi terlihat jelas. Mungkin penemuan ini merupakan salah satu keberkahan “Tofan Al-Aqsa” bagi orang-orang yang meyakini berada senasib... dua selat Arab yang dilalui lebih dari 80 persen minyak yang diangkut melalui laut ke seluruh dunia... dan pengangkutan ini bersumber dari negara-negara Arab dan Muslim yang disatukan oleh geografi yang cerdik di tengah-tengah dunia dengan warisan peradaban besar dan homogenitas populasinya yang tidak dimiliki oleh dunia bagian lain yang mengendalikan nasib umat manusia dan potensi perkembangannya... Namun sayang hal itu tiada, lumpuh, dan dibuat dungu….. Hingga datang “Tofan” menyingkap aurat kita, membuka mata betapa besarnya rencana musuh menjauhkan kita dari diri kita sendiri.
Kita dilucuti dari semua elemen Kekuatan:
Sٍiapa yang sadar sebelum terjadinya “Tofan” bahwa: kita memiliki kunci-kunci perekonomian global dan pergerakan perdagangan global; bahwa satu kekuatan kecil umat ini, jika bergerak membebaskan diri dari ikatan-ikatannya mungkin untuk mengendalikan perekonomian dunia, dan mengguncangnya secara mendalam... Itulah dia “Tofan”: menyoroti hakekat minyak, tempat-tempat perlintasannya di laut, produksi domestik bruto, dan belanja musuh, menyoroti berbagai perubahan besar dalam karakteristik data internasional dan regional, dan perubahan misi berbagai institusi atau lembaga dan kebijakan-kebijakannya.
Ketika Umat ini berubah menjadi sekedar arsip di atas meja para pengambil keputusan kolonial Barat, yang alur ceritanya digambar oleh antrian para orientalis spesialis, prosesnya yang komprehensif adalah untuk menyingkirkan kita dari panggung peradaban kehidupan jika bukan secara eksistensial. Mereka membidik jati diri peradaban kita dan afiliasi kita.
Maka mereka memaksakan cakrawala para elit sekuler yang terdistorsi, yang akarnya tercerabut dan persepsinya terdistorsi, serta terkait dengan lembaga-lembaga kolonial, untuk merusak hal-hal yang sakral, mengepungnya, dan melenyapkannya dari sumber pedoman, syariah, dan nilai-nilai. Mereka dengan sengaja menjarah sumber daya alam kita agar itu menjadi sebab kemajuan material mereka dan produksi senjata yang kembali kepada kita secara lebih mematikan dan menghancurkan. Dan mereka membidik kita secara geografis dan mencerabut persendiannya dengan dalih itu adalah titik-titik lokasi aktivitas internasional. Kita dapat menemukan kemustahilan slogan-slogan ini ketika kita membayangkan bahwa Amerika mempunyai hak untuk bercokol di Teluk Arab, Laut Arab, atau Laut Merah... dan ketika Bab Al-Mandab dan Selat Hormuz menjadi persimpangan bag kapal-kapal yang memusuhi keamanan nasional kita dan memerangi rakyat kita.
Segala sesuatu diperbolehkan di negara kita dan diatur oleh kepentingan para kapitalis besar yang jahat yang mengendalikan realitas kemanusiaan melalui perusahaan-perusahaan raksasa, Bank Sentral AS, Dana Moneter Internasional dan lembaga-lembaga afiliasi lainnya yang tunduk pada sistem kapitalis yang menciptakan peperangan demi peperangan, wabah penyakit dan pembunuh umat manusia untuk mendapatkan kendali yang lebih besar dan untuk menciptakan dunia sesuai dengan suasana hati dan visi ideologisnya.
Tidak ada lagi Islam yang tersisa untuk kita. Mereka telah menciptakan banyak Islam untuk kita, tidak hanya ISIS dan kelompok teroris, tetapi bahkan kelompok moderat atau Islam yang dimodifikasi dan dikemas. Mereka telah mengikat Islam dengan tali perbudakan, jauh dari gerakan orisinil yang tumbuh dari dasar pemikiran dan manhajnya.
Islam kembali menjadi sesuatu yang asing yang sulit berdiri tegak di atas kakinya, dan tidak ada lagi persatuan bangsa Arab yang tersisa bagi kita setelah mereka merasukinya dengan nilai-nilai disintegrasi, labilitas, dan rekonsiliasi dengan musuh di bawah pengaruh penipuan dan ilusi untuk melindungi entitas politik yang ada, bagaimanakah kita bisa menjelaskan keluhan orang-orang Arab tentang ketidakadilan yang menimpa saudara-saudara mereka di Palestina yang mengancam mereka dengan pemusnahan, disaat jutaan orang Arab tidak menanggapi permintaan tolong mereka.. Kita tidak lagi memiliki kekayaan kecuali sekedar nama di negara-negara Arab dan Islam yang Allah telah anugerahkan dengan kekayaan alam, namun rakyat kita hidup dalam kemelaratan, kemiskinan, kelaparan, penyakit, kebodohan, dan keterbelakangan yang tidak pantas.
Ini adalah proses perencanaan yang kompleks yang tidak berhenti pada tingkat tertentu, namun mempengaruhi seluruh komponen pribadi kita, termasuk agama, bahasa, dan kemampuan material kita, sehingga mendiskualifikasi kita di masa depan. entitas Z10n1s berada di tengah-tengah negara Arab yang paling suci dan paling diberkati merupakan tantangan paling berbahaya yang harus dilalui dengan pengawasan fisik bangsa Arab yang mati rasa. Setiap kali dia mencoba untuk bangkit demi Palestina atau demi memperjuangkan kebebasan, kemerdekaan, kedaulatan dan persatuan maka dia akan dilanda guncangan hebat oleh setrum listrik yang menakutkan sebagaimana yang sudah terjadi di Irak dan Libya.. Dari sini, dampak dari aksi “Tofan Al-Aqsa” dapat dilihat.. Sampai dimanakah lokasi yang dapat dijangkaunya dan hingga ketingkat mana?
Ekonomi Global dan Bab al-Mandab:
Perekonomian Amerika, Barat, dan negara Z10n1s tidak hanya menghadapi krisis, namun juga tantangan besar yang akan melemahkan fondasi perekonomian dan melemparkan batu-batu besar ke jalan yang ditempuhnya. Gerakan perdagangan internasional tidak siap menghadapi gejolak besar ini.
Ada pihak-pihak yang akan bangkit kembali dan mencabut pengepungan yang tidak akan bisa dicabut jika bukan karena “Tofan”, seperti yang terjadi pada minyak Venezuela dan minyak Iran. Ini adalah transformasi dan berdampak besar terhadap perekonomian dunia.
Di sini, kita harus menyoroti pentingnya geostrategis Laut Merah, karena Laut Merah merupakan laut kecil Arab yang istimewa, dan di tepinya terdapat Palestina, Mesir, Sudan, Djibouti, Somalia, Yaman, Arab Saudi, dan Yordania yang merupakan rute navigasi paling penting di dunia, menghubungkan tiga benua Afrika, Eropa, dan Asia. Terusan Suez di utaranya merupakan arteri navigasi yang yang sangat penting secara strategis di dunia Internasional... karena menawarkan penghematan waktu dan biaya... Namun semua hal penting itu, sebagian besar terkait dengan Bab Al-Mandeb. Presiden Mesir menyatakan bahwa kondisi di Bab Al-Mandab saat ini telah memangkas setengah pendapatan dari Terusan Suez.
Bab Al-Mandab terletak di titik yang strategis di selatan Jazirah Arab, dengan lebar18 mil lepas pantai dimana pada titik tersempitnya menyulitkan pergerakan kapal tanker. Oleh karena itu, dibatasi dua saluran untuk kapal kargo masuk dan keluar, dibagi dengan Pulau Perim. Selat ini memiliki urgensi militer yang besar dalam perang tahun 1973, ketika angkatan laut Yaman dan Mesir menutup Bab Al-Mandab bagi kapal-kapal Amerika dan Z10n1s dalam tempo 6 bulan berturut-turut.. Menurut informasi energi Amerika, ini adalah koridor yang dilintasi kapal-kapal dengan 12 persen lebih pasokan minyak global dan 8 persen gas cair, serta 40 persen volume perdagangan antara Asia dan Eropa.
Perusahaan-perusahaan transportasi laut mendapat pukulan telak di Laut Merah akibat intervensi Yaman yang menghentikan pasokan via laut kepada entitas Zionis sepanjang masih terjadi terus agresi terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza. Kemudian konfrontasi ini terus berkembang hingga melibatkan kapal-kapal dan kapal perusak Amerika dan Inggris yang melakukan intervensi untuk mengamankan kapal-kapal yang menuju ke negara Z10N15. Tanggapan Amerika ini sudahlah cukup untuk mengungkap niat tersembunyi Amerika yang tidak mau menghentikan agresi Z10N15 ke Jalur Gaza.
Posisi praktis Yaman memiliki peran yang jelas dalam mengubah Eilat menjadi pelabuhan hantu yang sepi dari pergerakan apa pun. Perusahaan transportasi laut bergegas menghindari melewati Bab Al-Mandab dan mengalihkan rute mereka, sehingga melipatgandakan waktu sampainya hingga tiga kali lipat ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang dijajah. Dengan demikian, kapal yang biasanya membutuhkan waktu sepekan untuk mencapai pelabuhan Palestina yang dijajah, kini membutuhkan waktu lebih dari 3 pekan.
Situasi keamanan ini telah mendorong perusahaan asuransi untuk mengenakan biaya tambahan untuk peti kemas, dan biaya tersebut telah mencapai sekitar 65 persen dari nilai kapal, sejalan dengan biaya perjalanan dan durasi kedatangan yang meningkat berlipat ditambah dengan risiko perang, selain juga berlipat-lipatnya pekerjaan di pelabuhan karena situasi saat ini, terutama yang berkaitan dengan koordinasi. Pihak Otoritas Pajak negara Z10N15 menyatakan akan memberikan kompensasi kepada kapal-kapal yang mengalami kerusakan akibat perang sebesar 100%.
Di tingkat internasional, banyak perusahaan pelayaran telah mengubah haluan mereka, yang terbaru adalah perusahaan Inggris BP, yang menghentikan pengirimannya melalui Laut Merah, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai pasokan minyak global. Sama dengan perusahaan pelayaran peti kemas Perancis CM.AC.. Dalam iklim semacam ini, biaya pengiriman ke Asia naik menjadi 182 persen, sehingga asuransi kapal meningkat dari 30 ribu dolar menjadi 83 ribu dolar per hari.
Pasar minyak dan gas terguncang dalam iklim yang bergejolak dan kekacauan ini akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi global, yang menyebabkan penurunan permintaan. Pada tahun 2022, minyak mencapai $100 per barel akibat krisis Ukraina, namun mengalami penurunan pada tahun 2022. pada tahun 2022, mencapai $80 per barel... kenaikan itu terjadi akibat keterlambatan yang terjadi saat ini akibat dari kekhawatiran mengenai pasokan dan keterlambatannya dan karena kecenderungan Rusia terkini untuk mengurangi produksinya lagi.
Demikianlah kesalahan-kesalahan geopolitik ini menjadi sumber yang mendorong naiknya harga minya. Hal ini mendorong Amerika untuk mencabut sanksi terhadap minyak Venezuela, sehingga Venezuela akan memproduksi satu juta barel per hari. Ini berarti ketidakstabilan yang akan terjadi, dalam waktu singkat, yaitu penurunan harga minyak minyak sebagai imbalan atas penurunan permintaan dalam realitas krisis ekonomi yang terjadi berturut-turut akibat virus 5Corona dan krisis Ukraina. Krisis Bab Al-Mandab mengacak-acak panggung secara keseluruhan, seperti yang dikatakan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva: “Perang di Gaza dan pelebarannya telah merugikan perekonomian Timur Tengah dan Afrika Utara” dengan jelas menunjukkan bahwa “perang yang berkepanjangan akan menimbulkan konsekuensi negatif yang mencakup perekonomian global.”
Alternatif Bab al-Mandab:
Bab Al-Mandab adalah pintu gerbang penyeberangan ke banyak pelabuhan yang melapisi pantai Laut Merah, dan dengan terkuncinya ia bagi kapal-kapal Z10n1s atau kapal yang menuju ke negara Z10n1s, serta kapal-kapal Amerika dan Inggris, hal ini akan berdampak langsung pada pergerakan perdagangan dengan negara-negara yang berbatasan dengannya. Beberapa jenis perdagangan dengan kawasan ini atau perdagangan internasional yang melintas dari Terusan Suez akan mengalami kelumpuhan
Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan besar, serta negara-negara, secara regional dan global, sedang memikirkan alternatif selain Bab Al-Mandab, yaitu alternatif selain Terusan Suez... dimana pemikiran dan upayanya adalah mengambil jalur Tanjung Harapan, 3.500 mil jalur laut, konsekuensi tingginya biaya yang muncul.
Ada upaya dari berbagai negara untuk mencari alternatif selain Terusan Suez, sementara Rusia mempromosikan Laut Utara sebagai alternatif dari Terusan Suez, yang merupakan koridor komersial yang membentang di sepanjang pantai Siberia... namun tetap menjadi koridor marjinal dan sekunder yang tidak bisa menjadi alternatif dari Terusan Suez.
Iran juga mencari alternatif melalui pelabuhan Chabahar, yang mewakili hubungan dengan India dan merupakan alternatif untuk mengangkut barang ke Eropa melalui Iran dalam waktu 20 hari dengan biaya yang relatif rendah. Namun, dalam praktiknya, Iran menghadapi tantangan logistik dan politik yang kompleks. Ini juga tidak bisa menjadi alternatif pengganti Terusan Suez dan kapal-kapal minyak dan gas yang melintasinya.
Turki juga mempertimbangkan alternatif melalui koridor transportasi yang membentang dari pelabuhan Al-Faw di Basra di Irak hingga pelabuhan Mersin di Turki, yang menghubungkan Timur ke Barat. ...tetapi hal ini masih belum praktis, belum terjamin, dan terkait dengan kondisi politik dan keamanan yang rumit sehingga menjadikannya lebih dekat kepada khayalan dibanding kenyataan. Hal ini semua menjadikan Bab Al-Mandab dan Terusan Suez sebagai pilihan terbaik, meski Mesir menderita kerugian akibat kondisi saat ini.
Namun semua alternatif ini berada dalam lingkup harapan negara-negara ini, dan alternatif tersebut tidak memiliki kapasitas yang bisa ditampung ditampung oleh Terusan Suez, yang tetap menjadi koridor strategis yang sangat diperlukan, yang merupakan arteri dasar dalam menghubungkan Timur dengan Barat. Oleh karena itu, koridor Bab al-Mandab akan tetap eksis dengan urgensi strategis-istimewa-terdepan.
India tidak terlambat bekerja sama dengan entitas Z10n1s dalam merencanakan koridor perairan yang dimulai dari Eilat dan berakhir di Laut Mediterania di sekitar Gaza, dan ini adalah ancaman paling berbahaya bagi Terusan Suez. Akan tetapi proyek ini akan menghadapi ancaman terus-menerus karena terkait dengan Bab al-Mandab, dan juga karena dia terletak di dalam lingkaran konfrontasi keamanan di kawasan ini. Hal yang menjadikan memikirkannya saja bak bertualang di telapak tangan setan... sehingga ini akhirnya akan bergantung pada situasi keamanan di Bab al-Mandab.
Kata Terakhir:
Apakah mungkin mengaktifasikan kartu kekuatan di tangan kita? Pertanyaan ini muncul karena upaya Yaman untuk mengendalikan Bab al-Mandab, yaitu pintu gerbang Laut Merah dan Laut Arab. Kekuatan militer Yaman telah membuktikan eksistensinya yang efektif dalam mencegah kapal-kapal yang menuju ke entitas Z10n1s dan bahkan mampu melawan serangan kapal perusak Amerika dan Inggris di laut.
Yaman mampu menciptakan keistimewaan dan mempenetrasi kondisi Arab yang santai dan lembek, serta ketabahan rakyat Palestina dan kehebatan perlawanan mereka menjadi pelajaran besar bagi bangsa Arab, dengan keistimewaan budaya dan poliik mereka dan bahkan dengan bala tentara mereka, agar tidak takut kepada pada entitas Zionis, karena ini hanyalah sebuah tipu daya yang besar. Tepatnya, aksi Yaman ini muncul untuk memberitahu negara-negara Arab yang besar, juga bala tentaranya dan persenjataannya bahwa kita dapat mempertahankan kehormatan dan kesucian kita dan mengusir tirani. Maka inilah dia Yaman negeri Arab yang terancam dan kehabisan tenaga melawan Amerika dan Inggris dari atas satu kakinya..
Keterlibatan Yaman dalam konfrontasi untuk membela Jalur Gaza mencerminkan ikatan darah, agama, kehormatan, kebebasan dan martabat. Inilah sebabnya sejarah akan mencatat bahwa Yaman telah maju pada hari ketika banyak yang ragu-ragu dan banyak yang berkhianat, dan Allahlah Pemenang atas perkara-Nya. (Diterjemahkan oleh #khalidmu https://englisc-trans.blogspot.com/2024/02/apa-ruginya-jika-yaman-menutup-bab-al.html pda 25/02/2024 dari sumber: https://bit.ly/3T8K8Ny)